
Karena benda itu merupakan benda antik yang bernilai tinggi, mumi itu dipaku dengan peti kayu yang kuat dan disimpan di belakang tempat komando Kapten Smith.Kapten Smith yang telah melakukan pelayaran selama kurang lebih 26 tahun di perairan Atlantik diyakini dipengaruhi oleh mumi tersebut.Tapi, kita simpan saja dulu kapten Smith dan kegilaannya tersebut.
Terdapat fakta lain yang diungkap oleh Bill Hughes mengenai Titanic dalam bukunya 'The Secret Terrorists'. Dalam analisinya, Hughes meyakini bahwa kapal Titanic memang didesain untuk tenggelam. Ia menyatakan bahwa beberapa tragedi terbesar dalam 200 tahun terakhir diapat ditelusuri dan berakhkir pada oleh Ordo Yesuit. Ordo Yesuit atau Society of Jesus didirikan pada tahun 1540 dan dengan cepat berkembang pesat dalam gereja Katolik. Ordo Yesuit merupakan pembela Paus dan Katolik terdepan di seluruh dunia dan berada hampir di tiap negara-negara eropa pada masa itu. Meski banyak yang berkeyakinan bahwa, tujuan membela kepentingan Paus dan gereja Katolik tersebut hanyalah sebagai kedok belaka untuk mendapatkan jalan demi misi rahasia mereka. Ordo ini sempat dibekukan oleh paus Clement XIV pada 1773. Setelah menghadapi desakan masyarakat yang didalangi oleh ordo Yesuit sendiri, maka paus Pius VII kembali menghidupkan ordo ini pada 1814. Kemudian apa hubungannya ordo Yesuit ini dan kapal Titanic ?
Pada tahun 1910, beberapa orang bertemu di lepas pantai pulau Jekyll di Georgia untuk membahas pendirian Federal Reserve Bank. Nelson Aldrich dan Frank Vanderclip mewakili imperium ekonomi dinasti Rockfeller, Henry Davidson, Charles Norton dan Benjamin Strong mewakili keluarga J.P. Morgan, dan Paul Walberg mewakili dinasti Rothschild. Keluarga Rothschild merupakan pemegang kuasa atas keuangan bank-bank Eropa dan merupakan sumber keuangan gereja Katolik (sekaligus agen utama ordo Yesuit). Alasan utamanya tentu saja menancapkan dominasi Paus dan gereja Katolik atas seluruh dunia termasuk menghancurkan kebebasan konstitusional Amerika Serikat itu sendiri. Ketika berita itu tersebar, bankir-bankir lain yang tidak setuju atas rencana mereka. Benjamin Guggenheim, Isa Strauss (sebagai pemilik Macy Department Store) dan John Jacob Astor-orang terkaya di dunia pada saat itu- (total kekayaan mereka bertiga mencapai 500 juta dolar) menyatakan keterusterangan mereka dan menolak rencana itu. Mereka dapat memastikan apa yang akan terjadi apabila sistem perbankan berada di tangan swasta dan bukannya di tangan pemerintah.
Konstruksi kapal Titanic kemudian diserahkan kepada perusahaan White Star Line. Sebuah perusahaan galangan kapal yang dimiliki oleh J.P. Morgan. Dan dimulailah pembangunan kapal Titanic pada tahun 1909. Ketika kapal itu selesai dibangun, propaganda-propaganda atas kemampuan kapal Titanic segera digembar-gemborkan. Istana terapung, kapal yang memiliki peralatan keamanan dan keselamatan kelas wahid di dunia, kapal pesiar termewah pertama di dunia dan lain sebagainya mendorong orang-orang kaya eropa ternama untuk ikut berlayar bersama Titanic. Tak terkecuali trio penentang ordo Yesuit, Benjamin Guggenheim, Isa Strauss, dan John Jacob Astor.Untuk mengaburkan maksud terselubung mereka, ratusan orang Katolik Irlandia, Italia, Prancis serta orang Protestan Belfast didorong untuk berimigrasi ke Amerika Serikat guna mencari penghidupan yang lebih layak. Diatas kapal yang naas tersebut juga terdapat pastor Francis Browne, seorang Yesuit yang memiliki pengaruh yang luar biasa di Irlandia. Hal ini dianggap pengkhianatan yang tidak disengaja oleh ordo Yesuit.
Kapten kapal Titanic adalah kapten Edward Smith dan telah mengenal perairan Atlantik Utara selama kurang lebih 26 tahun. Dia tahu bahwa kapalnya sengaja dibuat untuk menenggelamkan para penentang ordo Yesuit. Dalam laporan investigasi yang ditulis oleh Eric J. Phelps dari Vatican Assassins Halcon Unified Services, menemukan fakta unik bahwa, pastor Francis Browne tersebut merupakan pastor pembimbing dari kapten Edward Smith yang juga anggota ordo Yesuit. Dibawah sumpah rahasia, kapten Smith mendorong kecepatan penuh kapal Titanic menuju gunung es seluas 80 meter persegi untuk membuatnya tenggelam. Kapten Smith percaya bahwa perintah dari ordo Yesuit tersebut merupakan perintah langsung dari Allah melalui Vatikan.

0 comments:
Post a Comment - Back to Content