detik-detik proklamasi

Peristiwa proklamasi sebuah negara merupakan peristiwa yang sakral dan bersejarah bagi sebuah bangsa. Tak terkecuali bangsa sebesar Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Terdapat  pula beberapa fakta yang menarik disekitar peristiwa yang terjadi pada 66 tahun yang lalu itu. just googlin' merangkum beberapa diantaranya : 
1. Presiden RI 1 , Ir. Soekarno menderita gejala malaria menjelang hari-hari yang sangat bersejarah tersebut. Beliau masih tidur di kamarnya  di jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini hingga pukul 08.00 WIB (2 jam sebelum pembacaan teks proklamasi). Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Oleh Dr.Soeharto (dokter pribadi Ir. Soekarno) darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan diminta untuk minum pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, beliau terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta. Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. "Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!", ujar Ir. Soekarno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat itu, beliau kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai. 
2. Upacara proklamasi kemerdekaan dibuat dengan sangat sederhana. 
Upacara tersebut ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor, dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari 300 tahun! 
3. Bendera dari seprai.
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto! 
4. Akbar Tanjung menteri pertama.
 Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar "orang Indonesia asli". Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. "Orang Indonesia asli" pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan (1988-1993).
5. Pulau Kalimantan memiliki 3 penguasa yang berbeda.
Setelah peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Pulau Kalimantan merupakan bagian integral dari wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia. Saat ini, di pulau Kalimantan ,  ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden SBY (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Datuk Seri Najib Tun Razak (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).
6. Setting revolusi di Indonesia menjadi tema film Hollywood.
godreads[dot]com
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, "Tahun Vivere Perilocoso" (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film - dalam bahasa Inggris; "The Year of Living Dangerously". Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan Australia yg ditugaskan di Indonesia pada 1960-an, pada detik-detik menjelang peristiwa gerakan 30 September  tahun1965. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing! 
7. Naskah asli proklamasi terbuang di tempat sampah.
Naskah asli teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan  ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik. Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari. 
9. Negatif film foto kemerdekaan disimpan di bawah pohon.
Adalah  Soemarto Frans Mendoer putra Sulawesi Utara yang pada saat itu berusia 32 tahun mendokumentasikan saat-saat bersejarah itu. Dia belajar fotografi dari kakanya Alex Mendoer yang bekerja pada surat kabar Java Blode. Bersama BM Diah, Frans Mendoer mempelopori perebutan percetakan de Unie. Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, berkata tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu digali dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau saat itu Frans Mendoer bersikap jujur pada Jepang? . 
10. 'Lima' Proklamator
Republik Indonesia mungkin saja punya lebih dari dua Proklamator kalau saja usul Bung Hatta diterima. Sesaat setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no 1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat dini hari itu ikut menandatangani teks proklamasi yang akan dibacakan pagi harinya. Tetapi usul ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang gagal : Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik. "Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau", gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak. 
11. Inilah Jenderal Soedirman
Pada kenyatannya Jendral Soedirman tidak pernah menduduki jabatan resmi di kabinet RI. Beliau tidak pernah menjadi KSAD, Pangab, bahkan menteri pertahanan sekalipun!


Recommended Posts :

0 comments:

Post a Comment - Back to Content

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))